Senin, 31 Agustus 2009

Antar Yogya - Jakarta






Terbang dari Yogya dan Jakarta sangat menyenangkan, udara cerah tempat duduk tepat, walau harus pesen dulu, sebelah kanan agar bisa melihat deretan gunung.. Hampir semua gunung dan pegunungan di Jawa Tengah nampak, mulai dari pegunungan seribu, gunung lawu, merapi, merbabu, slamet, sindoro, sumbing, ungaran, pegunungan kendeng, dan dieng. Pegunungan Muria tidak nampak karena terlalu jauh. Ini lah deretan pegunungan yang berhasil di jepret....tak salah memilih terbang pagi dengan tempat duduk di sebelah kanan....

Sudut-sudut Solo






Tak pelak lagi, Solo menyimpan beragam catatan bagi siapapun yang pernah ke sana. Berbagai artifak dapat dengan mudah ditemui...kadang tua, kadang sesuatu yang baru..Solo sedang berupaya membangun jembatan antara sejarah masa lalu dengan kanyataan masa kini.....

Kampung Batik




Lorong sempit, saat lebih bersih dan tertata dibanding dulu. Batik telah disulap menjadi komoditas budaya..Kampung Kauman telah disulap menjadi daerah wisata...ini dia..dan dijadikan daerah tujuan wisata budaya batik..

Tetap Kerja di kala Senja




Inilah semangat Solo....tak peduli berapa usainya, mereka tetap bekerja..mereka tetap mengais nafkah. ,,,,tak peduli betapa paitnya hidup...

Becak




Becak-becak yang selalu menemani warga Solo...

Solo



Solo, kota yang penuh kenangan.. hampir 7 tahun bergelut dengan Solo...selama itu pula aku mengenal Solo dengan berbagai romantikan kehidupan di dalamnya. Solo, kota yang memendam bara, kota yang berkali-kali dilanda prahara, ..kota yang menjadi jantungnya para penguasa Indonesia, ...setelah 20 tahun saya kemarin sempet memotret Solo, telah banyak perubahan yang dihadirkan, perubahan dengan banyak makna, perubahan ke arah yang lebih baru, namun dalam beberapa hal perubahan tsb dibangun diatas puing yang lama. Sayang, yang nampak hanya perubahan pada tingkat artifak, mungkin perubahan filosofi hidup masyarakat, perubahan budaya, maupuan perubahan sikap lebih dahsyat lagi terjadi..seandainya itu terlihat.....

Selasa, 18 Agustus 2009

Bertani






Salah jenis pekerjaan yang paling awal dilakukan manusia adalah bertani. Pada masa-masa awal kehidupan, pekerjaan manusia adalah food gathering dengan berburu dan mencari umbi-umbian. Ketika kehidupan nomaden berangsur-angsur ditinggalkan dan sebagian manusia mulai hidup menetap.Mereka mulai bercocok tanam dan memelihara ternak. Ribuan tahun manusia telah melakukan aktivitas bertani dan beternak...selama itu pula mereka berinteraksi satu sama lain, berinteraksi dengan tanaman, dan berinteraksi dengan pasar.....foto-foto ini saya peroleh dari berbagai daerah, Klaten, Sangiran, dan Kerawang...walau dipisahkan oleh geografis yang jauh mereka memiliki kesamaan..semangat...dan berjiwa merdeka...mereka hidup dengan tenang dan ikhlas...mereka merdeka....

Embun Pagi di Halaman
















Hujan malam menyisakan titik-titik air di pepohonan, ujung daun, sela-sela bunga. Titik-titik air itu ternyata menyimpan sejuta keindahan dan sejuta bayangan obyek di sekelilingnya. Embun, menyejukkan mata, menentramkan hati, dan mempengaruhi hari....Embun pagi, pencerminan kebesaranMu...Embun pagi, penyegar dahaga bagi binatang-binatang kecil...Sedikit-demi sedikit kehadiranmu akan dikikis oleh matahari...perlahan kau mengecil lalu menghilang...kau akan hadir lagi esok pagi...

Selasa, 11 Agustus 2009

Manado






















Jika kita mendengar Manado ingatan kita adalah bubur menado, dabu-dabu, ikan bakar, cakalang, atau gadis manado yang cantik...ternyata Manado lebih dari itu.....Manado adalah tanah yang subur, indah, dan bersih...ditambah dengan keramahan penduduknya...lengkaplah.. scenery dan penduduk yang cantik, makanan yang menggoda, pantai yang indah...silakah masukkan ke dalam agenda perjalanan...it will be fruitfull to you...

Simbok...
















Beban Simbok…

Paling tidak itu kesan ketika melihat ibu-ibu yang sudah renta masing mengayuh sepeda, menggendong “tenggok”, atau pakai motor di jalan-jalan pedesaan di Jawa. Walau begitu tidak terlihat kesan terpaksa menjalani….wajah mereka ikhlas menjalani…wajah mereka memancarkan kegembiraan, walau kadang terlihat juga wajah yang menyiratkan kecapekan… dan ternyata mereka juga merupakan tulang punggung keluarga….

Senin, 10 Agustus 2009

Monkey and Goat





Dikisahkan, pada saat Nabi dikejar2 musuh, Nabi sembunyi di Gua Hira, di Jabal Tsur ini. Dua orang budak yang dibebaskan oleh Abu Bakar, ditugaskan untuk menghapus jejak Nabi dengan pura2 menggembalakan kambing di sekitar gua. Juni 2009, ternyata masih banyak kambing di Jabal Tsur, dan bahkan monyet yang mengharapkan pemberian makanan dari manusia...

Nglungsungi






Nglungsungi adalah proses untuk berganti kulit pada reptil...mirip dengan metamorfosis pada serangga. Namun metamorfosis lebih bermakna sebagai proses perubahan bentuk, sedangkan nglungsungi bermakna sebagai proses meremajakan kulit dan menjadi lebih dewasa.

Adakah proses nglungsungi pada manusia....tidak ada, ..namun untuk analogi kata nglungsungi bisa dipinjam. Nglungsungi dalam arti proses penyucian jiwa, sehingga lahir manusia dengan jiwa dan semangat yang baru..dengan kesadaran baru, .... dengan identitas baru yang sedikit lebih "muda" dibanding dengan sebelumnya. Penyucian jiwa adalah sebuah proses panjang, bukan tiba-tiba,..bukan pula sesuatu yang tanpa sengaja. Penyucian jiwa adalah kesengajaan, agar bisa tampil lebih ikhlas, lebih sabar, lebih sadar akan tugas nya sebagai khalifah, dan bisa menghormati kehidupan....Umra dan Hajj adalah proses penyucian jiwa...proses menjadi merdeka dari perbudakan duniawi, proses membangun kesadaran diri....