Senin, 23 November 2009

Waai






Waai adalah nama sebuah kampung di pulau Ambon. Kampung ini menjadi istimewa karena memiliki belut (eel) yang sangat besar. Saya mencoba memegang dan mengangkat cukup berat dengan panjang sampai satu meter. Besarnya sama dengan besar lengan saya dan sangat licin. Ia hidup di lubang-lubang yang terdapat pada kolam yang merupakan sumber air di desa tersebut. Uniknya, belut-belut ini berinteraksi secara damai dengan manusia. ia tidak merasa terganggu oleh kesibukan Ibu-ibu yang sedang mencuci, bahkan oleh air sabun sekalipun. Belut ini makan sisa-sisa makanan dapur juga sisa-sisa ikan yang dibuang. Penduduk kampungpun tidak berniat untuk mengusiknya. JIka Anda datang ke sana, carilah pawangnya. ia akan membantu memanggil belut dengan mengetuk-ngetuk air dengan jari-jarinya dan dengan membawa beberapa butir telur sebagai hadiahnya...sebuah interaksi yang harmonis antara belut dengan manusia....

1 komentar:

  1. kalau dimasak pecel lele atau mangut lele..wah...sekampung bisa makan rame2 ya Mas...qiqiqi....

    BalasHapus